Syukur Alhamdulillah “Perkembangan LDII yang demikian pesat ini adalah buah dari
perjuangan Syeikh Nurhasan Al Ubaidah yang ‘alim robbaaniy (seseorang
yang berilmu dan ahli mendidik)”,
KH Nurhasan Al Ubaidah adalah pendiri Pondok Pesantren Walibarokah Burengan Banjaran Kediri, seorang ulama besar yang selama 11 tahun belajar ilmu agama di Makkah dan Madinah. Beliau menguasai Al Qur’an dan ilmu-ilmu Al Qur’an. Beliau menguasai Qiroah Sab’ah, yaitu bacaan Nafi’ Al Madani, Ibnu Katsir Al Makki, Abu Amr Al Bashri, Ibnu Amir As Syami, Ashim Al Kufi, Hamzah Al Kufi, dan Ali Al Kisa’i. Masing-masing guru tersebut memiliki dua murid yang sangat terkenal, sehingga bacaannya diistilahkan 21 bacaan. Beliau juga menguasai 49 kitab-kitab hadits lengkap dengan ilmu alatnya. Di antara guru-guru beliau adalah: Imam Abu Samah (Muhammad Abdul Dhohir ibn Muhammad Nuruddin Abu Samah At-Talini Al-Mishri Al-Makki), Syekh Umar Hamdan (Abu Hafs Umar ibn Hamdan ibn Umar ibn Hamdan al-Mahrasi At-Tunisi Al-Maghribi al-Madani Al-Maki rahimahullah), Syekh Yusuf, dan lain-lain. Oleh sebab itu warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia menempatkan beliau sebagai Ulama Besar.
Untuk itu dalam perjuangan beliau dalam memperjuangkan LDII sampai saat ini masih terkesan dan terngiang di benak kita, dengan kegigihan, dengan keuletan, dengan keberanian beliau serta tidak mengenal lelah, beliau terus berjuang mengajarkan ilmu nya agama yang didapatkan waktu beliau di mekah,
karena dengan kegigihan dan tanpa menyerah, dan yang akhirnya bisa berkembang sampai saat ini,
bahkan sampai saat ini orang yang tidak mengenal beliau bahkan banyak orang mengatakan aliran beliau adalah aliran yang sesat-menyesatkan, aliran baru, agama yang sesat, padahal kenyataannya agama yang di kerjakan dan di amalkan serta di ajarkan oleh beliau agama yang susuai dan yang ada dalam al-qura'an dan shohih al-hadist.
0 Komentar